Semarang Part 1: Mengenal Semarang di Hari Pertama

Panasnya mentari pagi menyambut kami setibanya di stasiun Semarang Poncol. Kantuk yang masih menyisa berubah menjadi semangat menggebu ala burung lepas dari sangkar. Gue memang selalu excited setiapkali bepergian, kemanapun itu. Terus terang ini kali pertama bagi kami menginjakkan kaki di kota Semarang. Bukan karena enggan untuk datang, tapi kaki yang belum kesampaian untuk menjejaknya. Dan inilah waktunya kami bertandang ke kota ini.

"Aku jatuh cinta dengan deretan kota yang belum pernah kudatangi dan pada orang yang belum pernah kutemui"

Kutipan diatas seringkali gue dengar dari para traveller dan gue pikir setiap kota memang menyimpan cerita tersendiri, kelak ketika diulik akan ada rasa yang tertinggal. Jam masih menunjukkan pukul 06:45 pagi namun matahari sudah meninggi. Keluar dari gedung stasiun, sempat bingung mau kemana.
Kawasan Kota Lama Semarang
Sadar tak ingin membuang waktu, kami segera meluncur ke kawasan Kota Lama, destinasi terdekat dari stasiun Poncol. Rupanya kawasan Kota Lama ini mirip dengan Kota Tua yang ada di Jakarta. Jejak sejarah terlihat dari kontur dan arsitektur bangunannya, semua bergaya kolonial. Gue pun tertegun seolah berada pada masa lampau, bangunan-bangunan ini menjadi bagian dari saksi bisu sejarah Indonesia. Sayangnya kawasan ini sedang direnovasi pemasangan paving block sehingga tidak banyak tempat yang bisa kami jelajahi.
Masjid Agung Jawa Tengah


Beralih dari bangunan bersejarah, kami menapaki indahnya Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dengan rasa syukur. "Masjid ini memang sangat cantik!". Arsitektur bernuansa Islami tercermin dari masing-masing kubah besar dibagian ujung atapnya dengan 4 menara yang menjulang tinggi, belum lagi ditambah 6 buah payung hidrolik raksasa berdiri kokoh di bagian pelataran masjid mengingatkan kita pada payung-payung yang ada di tanah suci yakni Masjid Nabawi. Masjid ini memiliki 25 pilar bergaya Romawi kuno dan bertuliskan kaligrafi. Pilar-pilar sebanyak 25 buah ini menyimbolkan 25 Nabi dan Rasul. Belum lagi di depan gerbang pilar tertulis lafadz syahadat. Masya Allah, terkagum dibuatnya! Bagaimana halnya dengan Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah? yang pasti alangkah indahnya. Semoga gue bisa segera kesana, berkunjung ke tanah suci merasakan syukur lebih dalam lagi, bercengkrama dalam sujud dan doa yang tiada henti. Aamiin..

Memasuki area shalat di dalam masjid, gue takjub. Karpet hijau nan bersih selaras dengan warna interior masjid yang didominasi warna hijau dan cokelat, meneduhkan mata. Ga nyangka arsitektur masjid ini juga memiliki nilai ke-Indonesiaannya, terlihat dari atap masjid, jendela dan ornamen bergaya Jawa seolah mengukuhkan bahwa ini masih di Jawa lho! Di depan pintu masuk ruang shalat terdapat mushaf Al-Qur'an berukuran besar di dalam kaca, di bagian tengah kubah tergantung lampu kristal berbentuk lingkaran dengan detail sederhana, di sisi-sisi jendela dan beberapa pilar besar terdapat deretan mushaf Al-Qur'an yang bisa kita baca. Lantunan ayat suci Al-Qur'an diperdengarkan dari melalui speaker masjid. Sungguh perasaan yang sangat tenang. Berhubung ini hari Jum'at, gue dan Pak Suami berlama-lama berdiam diri di masjid, tentunya di area yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.

Semakin siang, semakin ramai pengunjung karena selain sebagai tempat ibadah, MAJT juga memiliki daya tarik lain bagi wisatawan. MAJT memiliki menara Asma'ul Husna setinggi 99 meter yang didalamnya terdapat berbagai fasilitas yang layak untuk dikunjungi. Bagian dasar menara terdapat Studio Radio Dakwah Islam dan pemancar TVKU, sedangkan di menara 2 dan 3 terdapat Museum Kebudayaan Islam, di lantai 18 terdapat Cafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat serta di lantai 19 tersedia menara pandang dengan 5 teropongnya yang dapat digunakan untuk melihat view Kota Semarang dari atas. Jika kamu lapar atau haus, jangan takut. Di area Masjid Agung Jawa Tengah ini juga terdapat kantin. Selain itu juga ada beberapa toko buku, souvenir, pakaian muslim, serta jasa bekam. Alhamdulillah...disini kamu akan betah berlama-lama. Gue pikir Masjid Agung Jawa Tengah ini patut dijadikan sebagai salah satu destinasi wajib di Semarang.

Soto Kliwon
Hari sudah semakin siang, kami keluar dari area masjid dan berencana untuk segera ke penginapan untuk istirahat. Namun mata tertuju ke tulisan "Soto Kliwon" persis berada di seberang gerbang masjid. Rasa penasaran menuntun kami memasuki warung soto tersebut dan memesan dua mangkok soto, dua gelas es teh manis dan tiga tusuk sate kerang. Harganya juga cukup murah, kami hanya membayar Rp. 28.000. Setelah kenyang makan siang, kami langsung menuju hostel yang letaknya cukup strategis, dekat dengan pusat perbelanjaan Mall Ciputra Semarang. Biaya penginapannya terbilang sangat murah, dibawah 200 ribu rupiah untuk double room. Saya memesannya via booking.com dan kamu bisa klik link ini untuk potongan diskon 10%.
Hostel Dekat Ciputra Mall

Setibanya di hostel, kami istirahat sejenak dan memikirkan destinasi yang akan didatangi selanjutnya. Berhubung keesokan harinya kami ingin eksplore banyak tempat - tidak hanya dalam kota, maka kami memilih sewa motor sebagai moda transportasi. Namun ternyata permintaan sewa motor sedang tinggi, kami harus merogoh kocek Rp. 240.000 per 48 jam untuk motor Vario. Setelah deal via sambungan telepon, motor pun diantar ke hostel sehabis maghrib.

Malam ini, tak banyak yang dapat kami kunjungi. Itung-itung ngumpulin energi buat perjalanan besok, jadi malam ini kami pilih destinasi yang dekat saja. Kami hanya ingin bersantai di Simpang Lima Semarang sambil mencicipi kuliner lezat khas Semarang yang berjejeran di area pedestrian. Lagian suasana romantis ini sangat sayang untuk dilewatkan. Lampu-lampu kota Semarang semakin terlihat semarak di malam hari. Sepeda-sepeda hias berjejeran di sepanjang jalan menunggu penyewanya.
Kuliner Simpang Lima Semarang
Jejeran Penyewaan Sepeda Hias
Sehabis makan malam, kami hanya berjalan santai di tengah lapangan besar yang dikelilingi gedung hotel berbintang. Simpang Lima ini rupanya ruang publik yang menjadi salah satu ikon kota Semarang. Disini, cukup banyak local people yang duduk bersantai bersama keluarga menikmati hembusan angin malam dan ada para pedagang yang menjajakan mainan anak-anak kepada beberapa pengunjung yang membawa anak.

Hari pertama di Semarang terlewati dengan cukup baik (maklum dalam masa pengenalan). Rasanya tak sabar "Akan ada kejutan apa lagi ya besok?" Gue ingin segera melanglang buana mengitari setiap sudut Semarang dan sekitarnya. Bertemu dengan lebih banyak orang dan mengenalnya. Akankah next gue jatuh cinta dengan kota ini beserta orang-orang dan budayanya?



So, untuk mempermudah pembaca, berikut summary hari pertama gue di Semarang.

   Destinasi Hari 1:     
  • Kota Lama Semarang : wisata sejarah 
  • Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) : wisata religi dan pengetahuan
  • Simpang Lima Semarang : sentra kuliner dan penyewaan sepeda hias

   Expenses:                
  • Ongkos transportasi online dari stasiun Semarang Poncol - Kota Lama
  • Ongkos BRT Trans Semarang dari halte Kota Lama - Pasar Johar
  • Ongkos angkot Pasar Johar - Masjid Agung Jawa Tengah
  • Makan siang
  • Biaya penginapan
  • Ongkos transportasi online dari Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) - Hostel
  • Biaya sewa motor
  • Makan malam
  • Parkir motor
  Tips:                        
  • Untuk menghemat budget, pilih hostel bukan hotel. Pesan jauh-jauh hari untuk menghindari rate kamar yang mahal. Bisa pesan online di booking[dot]com.
  • Gunakan public transportation seperti busway/bus/angkot jika hanya untuk city tour. Namun jika destinasi yang dituju jauh di luar kota dan susah tranportasinya, bisa sewa motor sebagai alternatif. Jadi tentukan destinasi terlebih dahulu biar ga dadakan sewa motor. Sewa motor motor dadakan berakibat harga yang mahal karena biasanya penyewa beralasan banyaknya permintaan. Sering browsing cari info penyewaan motor, ada banyak kok jadi jangan takut ya guys! 
  • Harga makanan di Simpang Lima Semarang overall, standar harga Jakarta. 

Sumber: Catatan Perjalanan Kami di Semarang, 2 November 2018


Cheers ^^
RiRi

Follow Me on Instagram:
@rekamwaktu



6 Comments

  1. Saya belum pernah ke Semarang, semoga sehabis baca ini saya bisa kesana. Saya punya teman juga di Semarang, dan tentunya Rindu dia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo mba explore Semarang, ada banyak tempat indah ternyata yang bisa diulik. Next, aku mau lanjut cerita lagi soal explore Semarang di part berikutnya

      Delete
  2. "Aku jatuh cinta dengan deretan kota yang belum pernah kudatangi dan pada orang yang belum pernah kutemui", suka banget dengan kalimat ini, mbak!
    Setiap kota memang punya keindahannya sendiri ya, termasuk Semarang. Jadi pengen main-main kesana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih udah mampir mba :)

      Yap betul banget, setiap kota ada kekhasan tersendiri dan pasti akan nambah pengalaman baru buat kita. Jika ada waktu, maen-maen ke Semarang mba, semangat explore Semarang :)

      Delete
  3. Kann.. jadi kangen ke Semarang lagi hahah, apalagi Kawasan Kota Lama-nya.. Cantik..
    Kota Semarang itu memang menyenangkan dan mengeyangkan yah..
    Salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai mba Vindri salam kenal juga ya, thank you udah mampir ke blog ini. Beneeer mba, Semarang bikin betah, hehe

      Delete