Jalan-jalan ke Sekolah, Flashback Kisah Cinta dan Doa Yang Terjawab
April 05, 2021Di hari libur kerja atau di waktu senggang, aku dan suamiku selalu menjadwalkan diri membawa buah hati kami untuk keluar rumah, meski sekedar berkeliling kota atau ke kebun binatang di dekat rumah kami mengingat dampak pandemi yang membuat kami ketar-ketir jika harus bepergian ke luar kota membawa anak.
Suamiku yang masih sibuk di hari Sabtu, akhirnya punya waktu luang mengajakku dan Husna jalan-jalan sore atau yang sering disingkat JJS.
"Ma, ayo kita bawa Husna jalan-jalan sore Yuk! Yang deket aja. "
Mama Husna langsung gercep dong ganti baju dan ambil hipseat kesayangan yang jadi item wajib kalo bawa anak jalan.
Meski destinasi yg dituju belum jelas karena niatnya cuma fast JJS aja biar pulang kerumah sebelum magrib. Alhasil, random suami usul "Ma, gimana kalo kita ke sekolah MTs kita aja yuk! Pengen liat", katanya.
Memang benar sudah lama kami ingin kesana karena sejak lulus 18 tahun lalu belum pernah menginjakkan kaki ke sekolah itu lagi. Time flies so fast... Kaget karena banyak perubahan. Rasanya baru kemarin banyak lahan kosong disekitaran sekolah yg masih asri ini. Namun sekarang, ia ada diantara komplek perumahan padat penduduk. Menuju kesana, kami menebak-nebak jalan yg harus dilalui.
![]() |
Jangan salfok sama sandal jepit yah moms! |
Tiba di depan gerbang sekolah, kami mengingat-ingat ada banyak momen semasa menimba ilmu disini. Karena memang dari sekolah inilah awal pertemuan kami.
Flashback Kisah Kasih Teman Sekolah
Semasa sekolah, kami tak pernah berinteraksi langsung, sebab dimasa ABG itu terlalu malu untuk jadi bahan ejek-ejekan dan perjodohan antar teman (mungkin beda dengan era sekarang). Di sekolah ini, kami hanya sebatas teman sekelas dan rival dalam meraih peringkat kelas dan juara umum. Saat itu pikirku lebih baik memang tak saling menyapa daripada harus berurusan dengan mulut-mulut teman yang sering bilang "Cie.. Ciee... "
Sedikit flashback soal cerita cinta tak terduga dari kami. Setelah kelulusan MTs itu, kami berkelana dijalan masing-masing tanpa saling berkabar. Gimana mau berkabar, ngobrol aja ga pernah! wkwkwk...
Hingga tanpa sengaja beberapa tahun kemudian kami pun bertemu untuk pertama kalinya di angkutan umum setelah kelulusan SMA di tahun 2006. Saat itu aku mau ke bioskop "Sumatera" ada janji dengan teman les ku. Kami mengobrol dengan kaku seputar kesibukan masing-masing. Seingatku, waktu itu aku memang lagi sibuk prepare untuk kuliah di IPB, Bogor.
Setelah itu kami tak pernah bertemu lagi. Aku terlalu sibuk dengan urusan perkuliahanku. Yelti, salah satu teman MTs kami yang sekarang entah dimana rimbanya, memberikan no teleponmu padaku. Dia bilang kamu kuliah di UNJA. Aku rasa tak ada salahnya sekedar say hello menyambung silaturahmi dengan teman lama. Toh kami pun sudah sama-sama di usia dewasa dalam bersikap.
Awalnya terasa canggung berteleponan tapi lambat laun kami menjadi akrab saling berbagi ide dan pengalaman. Kupikir kamu memang teman yang menyenangkan. Aku yang dahulu semasa MTs memang pernah mengagumimu karena menurutku rival-ku satu ini memang pintar, pandai mengaji dan good looking. Tiga hal itu terbilang langka diantara teman pria di sekolah kami. Ehmmm... Jangan geer ya Pak! (kalo-kalo ntar suami baca)
Di awal tahun 2008, liburan semester perkuliahanku tiba, saatnya mudik ke Jambi. Kami pun bertemu untuk kedua kalinya. For the first time, kamu berkunjung ke rumahku. Saat itu bagiku tak ada yang special, hanya seorang teman lama yang datang menyapa di dunia nyata, bukan lewat telpon lagi.
Liburan semester usai, aku kembali ke Bogor menjalani rutinitas seperti biasa yaitu kuliah, rapat BEM, rapat organisasi club jurnalistik dan fotografi, hangout bareng teman sepulang kuliah, ngerjain tugas seabrek-abrek sampe subuh dan lanjut kuliah lagi masuk jam 7 pagi di kampus Baranangsiang dengan mata sembab.
Di tengah kesibukanku itu, kami masih saling kontak seperti biasa. Sampai pada satu waktu kami jadian pada 25 Maret 2008. Kami sadar betul bahwa ini adalah hubungan jarak jauh (LDR), pasti sulit. Setelah lulus kuliah, aku sempat bekerja di Jambi selama 2 tahun yaitu di Danone Group cabang Jambi dan Asuransi Astra cabang Jambi (Garda Oto) masing-masing selama setahun. Namun di awal tahun 2013, kami LDR-an lagi karena aku harus bekerja di Head Office Asuransi Astra yang ada di Jakarta.
Malang melintang dalam per-LDR-an, akhirnya kami dipersatukan oleh Allah dalam bingkai pernikahan di 25 Desember 2015. Aku yang masih berkarir di Jakarta dan kamu di Jambi berani mengambil konsekuensi jarak jauh ini. Mungkin karena merasa selama ini masing-masing dari kami sudah saling teruji untuk urusan LDR-an, wkwkwkwk....
Kali ini lebih asyik karena sudah halal jadi bisa seenaknya saling mengunjungi. Suamiku lebih sering bolak-balik Jakarta-Jambi dan intensitas liburan bareng pun meningkat. Tahun-tahun pernikahan kami lalui meski tiap aku mudik selalu aja ada pertanyaan susulan setelah menikah yaitu "Kapan Punya Anak? " hadeuuuhhh... berkali-kali suamiku ini selalu menyabarkan hatiku atas nyinyiran orang-orang yang selalu turut campur dalam kehidupan pernikahan kami. Padahal nyatanya kehadiran anak juga RAHASIA ALLAH sama halnya Jodoh, Rejeki dan Maut. Tak tau kapan datangnya.
Terkadang aku bersyukur hidup di kota Metropolitan karena jauh dari nyinyiran banyak orang. Individualisme ada baiknya wkwkwk... Paling hanya ada satu dua orang usil yang tak paham arti privasi.
Doa Yang Terjawab
Syukur tak hentinya ketika aku dinyatakan hamil oleh dokter RSIA Pasutri, Bogor pada 20 Mei 2019 tepat di bulan Ramadhan. Sebelumnya, di tanggal 10 Mei 2019, aku coba pake testpack sebanyak 2 kali dan hasilnya positif, di hari itu juga langsung ambil antrian obsgyn RS Jakarta Medical Center namun aku dan suami menelan kekecewaan karena di layar USG belum terlihat kantong janinnya, begitu ucap sang dokter.
Kuasa Allah tak ada tandingannya. Niatan hati memang ingin resign dari kantor di bulan Mei 2019 karena berencana program hamil. Namun belum memulai, Allah langsung mengijabah doa kami, lagi-lagi dengan cara tak terduga. Aku hamil sebelum memulai program. Dan kini usia bayi kami sudah 15 bulan berjenis kelamin perempuan. Masya Allah Tabarakallah.
Jangan remehkan kekuatan doa yah moms! Jodoh yang baik dan anak yang solehah adalah doaku 😊
0 komentar